Senin, 24 Januari 2011

Perlunya Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Belajar Santri

Oleh: Imam Subqi, M.SI
Tujuan dasar pendidikan secara umum adalah terciptanya out put yang berorientasi pada skill individual dan education development community yang profesional sehinga menjadikan out put (lulusan pendidikan) tersebut sebagai Insan Kamil. Dalam istilah Islam pendidikan disebut dengan lafal At-Tarbiyah.. Artinya pendidikan dapat dipahami sebagai sebuah proses yang bertahap dan membutuhkan waktu. Dalam proses belajar mengajar (PBM) pendidik dan anak didik masing-masing mereka berupaya untuk mengkomunikasikan permasalahan transfer of knowlegde dan transfer of value, Sehingga pendidik secara langsung akan membentuk karakter serta kepercayaan diri anak didik. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku sesuai kebutuhan. Sebagian orang memandang dan memahami arti pendidikan identik dengan pengajaran, namun jika dianalisa lebih lanjut pendidikan tidak hanya transfer Ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendekatan bahavioral empirik tetapi yang secara paradigmatik dapat diatasi dengan analisis-analisis gejala fisik tetapi juga mempunyai orientasi ke sisis lain berupa gejala kongkrit yang mencapai unsur non fisik. Pendidikan mencakup sesuatu yang disebut kepribadian, rasa tanggung jawab dan rasa bahagia sehinga proses pendidikan bukan hanya sebagai sebuah pross transfer nilai-nilai moral.
Dalam proses pendidikan tersebut diperlukan beberapa komponen yang menjadikan proses pembelajaran menjadi ideal. Anak sebagai peserta didik yang memiliki potensi sebelumnya tidak berdaya menjadi berdaya setelah melalui proses pendidikan. Adapun keberdayaan bercirikan kesadaran akan kemampuan diri, pemahaman yang sehat terhadap kenyataan kehidupan, pola kehidupan yang sehat, bebas dari perasaan takut dari mana pun datangnya, keberanian untuk berfikir dan bertindak, memiliki informasi yang memadai untuk menjalani kehidupan, dan memiliki keteguhan pendirian. Kemandirian sebagai salah satu tujuan pendidikan bukannya sesuatu yang dipilih menurut selera pribadi. Ia didasarkan pada konstruktivisme, suatu teori ilmiah. Kemandirian bukan sekedar pengkhususan kualitas tertentu, melainkan untuk membantu masing-masing orang memilih atau menolak hal-hal yang ada dihadapannya. Tingkat kualitas dan martabat hidup manusia berkaitan erat dengan bagaimana dan ke arah mana dia berorientasi, yang pada akhirnya orientasi nilai ini akan menjadi cara hidup (way of life). Dari sudut padang lain, manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan berpikir. Dengan kemampuan berpikir, manusia dapat mengingat, belajar, manganalisis, memprediksi, dan bercita-cita. Berbagai potensi ruhaniah tersebut tidak secara otomatis menjadikan manusia sebagai sosok yang serba bisa, karena potensi-potensi itu dapat saja berkembang, sebaliknya dapat pula berhenti, tergantung kepada proses-proses yang datang kepadanya, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Pengaruh yang datang kepada manusia menjadikannya berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya sesuai dengan keinginan diri atau lingkungannya. Dengan demikian, dari segi ini dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik. Dalam merealisasikan pendidikan tersebut pendidikan harus mampu menciptakan pembelajaran yang baik yaitu dengan proses komunikasi, penyampaian sebuah pesan dari sumber pesan melalui saluran atau fasilitas tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi pelajaran yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru dan penerima pesannya adalah siswa dengan sebuah media sebagai perlengkapan belajar yang memadai demi menunjang kelancaran proses belajar mengajar itu sendiri (Arief,1996:11).
Sedangkan tujuan pendidikan dari suatu lembaga (formal) pencapaiannya tergantung dari efektifitas pendidikan dan hasilnya atau out putnya ditentukan oleh beberapa faktor misalnya siswa, guru, kurikulum, fasilitas dan lingkungan (Zamroni,2000:4). Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, perlengkapan belajar dapat diposisikan sebagai sarana penunjang keberhasilan siswa yaitu prestasi belajar siswa (The Liang Gie,1998:4). Dengan demikian perlengkapan belajar yang memadai akan menunjang serta menjadikan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan lebih dalam sehingga tercapainya prestasi atau keberhasilan belajar anak.
Media pembelajaran menjadi penting terhadap pelengkap atau alat bantu pembelajaran yang harus dilengkapi sehingga akan menjadikan PBM berjalan lancar dan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan. Kebutuhan media pembelajaran akan secara langsung akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran anak didik, misalnya alat peraga, gambar-gambar, akan dibutuhkan pada siswa sekolah dasar. Selain mempermudah dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan seoarang guru harus mampu menjadikan metode pembelajaran yang menyenangkan siswa. Sedangkan prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya yang harus dilakukan oleh siswa dalam menunjang proses pembelajaran (Dirjen Pendidikan Dasar,2005:787).
Dunia pendidikan terus bergerak maju secara dinamis khususnya untuk menciptakan media, metode dan materi pendidikan yang semakin interaktif dan komprehensif yang kesemuanya itu di sebut sebagai teknologi pendidikan. Para ahli pendidikan telah mencoba untuk meneliti dan menciptakan matode-metode belajar yang baru, seperti cara belajar siswa aktif (CBSA) bukan cul budak sina anteng, cara belajar siswa mandiri (CBSM), bukan pula cul budak sina nulis (CBSN) tapi perlu diterapkan metode belajar rumon, sempoa dan masih banyak lagi metode yang dirumuskan dengan tujuan agar siswa dapat lebih mudah dan sederhana untuk mencerna secara logis materi pendidikan yang sudah ditetapkan. Berbagai metode itu tentu saja tidak lepas dari peran media sebagai sarana untuk menyampaikannya. Media yang secara lazim sudah tersedia antara lain : buku majalah, jurnal koran, tabloid untuk media off line, radio, tv, dan terakhir internet sebagai media on line. Sarana pendidikan disini adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar seperti' gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran (teknologi pengajaran). Tanpa menggunakan media itu maka proses belajar mengajar tidak dapat berkembang dengan baik. Apalagi jika ingin menciptakan pola penyajian yang interaktif, maka media-media itu akan menjadi sarana yang tepat untuk digunakan oleh pihak pendidik. Pendidikan agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di lembaga pendidikan formal mempunyai orientasi pada pembentukan manusia yang taqwa, berbudi luhur yang memahami dan meyakini serta mengamalkan ajaran-ajaran agamanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Admin 96 Visit Original Post Islamic2 Template